Assalamu’alaikum Social Investor!
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam agama Islam. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam dan memperkuat ikatan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Meskipun ibadah kurban tidak termasuk dalam kategori ibadah wajib, namun Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakannya sebagai sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat ditekankan. Ibadah kurban memiliki banyak hikmah dan manfaat yang sangat berarti. Sebagai umat Islam, kita selalu ingin meneladani Rasulullah dan menjalankan seluruh sunnah beliau untuk meraih keutamaan di akhirat.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan memaknai ibadah kurban dengan mendalam berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits yang berkaitan dengan perintah melaksanakan kurban.
- Mendekatkan diri kepada Allah dengan kurban
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2)
Dan setelah Allah menyebutkan karunia yang diberikan padanya, Allah menyuruhnya untuk bersyukur seraya berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkurbanlah.” Allah menyebut dua ibadah ini secara khusus karena keduanya merupakan ibadah paling utama dan amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang paling mulia. Disamping itu karena shalat mencakup ketundukan hati dan raga kepada Allah dan mendorong orang untuk melakukan berbagai macam ibadah, dan dalam berkurban terdapat nilai pendekatan diri kepada Allah dengan sembelihan paling baik yang dimiliki seseorang dan mengeluarkan harta yang secara fitrah amat dicintai dan dijaga oleh jiwa. - Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan berkurban
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.” (QS: Al-Hajj: 34) - Al-Maidah ayat 27 tentang kurban yang dilakukan anak Nabi Adam yaitu, Qabil dan Habil.
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, Sungguh, aku pasti membunuhmu! Dia (Habil) berkata, Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa” - Hadits Tentang Perintah Qurban
“Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.” (HR. Bukhari).
“Barangsiapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat salat kami.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah). - Setiap Helai Rambut, Darah, Daging Kurban Menjadi Pemberat Amalan Kita Kelak
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)
Dari kumpulan dalil-di atas, dapat kita pahami bahwa ibadah kurban adalah perintah yang sangat dianjurkan untuk ditunaikan dalam agama Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan kurban dengan ikhlas dan niat yang baik, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, umat Muslim juga diajarkan tentang pentingnya berbagi rezeki dengan sesama, mengingatkan kita akan nilai keikhlasan, ketakwaan, dan kebersyukuran kepada Allah SWT.