Merasakan Kedamaian, Apakah itu Malam Lailatul Qadr?

Assalamu’alaikum Social Investor!
Malam Lailatul Qadr adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Malam yang juga dikenal dengan Malam Kebangkitan atau Malam Kemuliaan ini terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada 10 malam terakhir bulan tersebut. Malam Lailatul Qadr merupakan malam yang sangat dinanti oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia.

Malam Lailatul Qadr memiliki keistimewaan yang sangat besar. Dalam surah Al-Qadr ayat 1-5, Allah SWT menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadr lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, kebaikan yang kita lakukan di malam Lailatul Qadr akan mendapat pahala yang lebih besar dari kebaikan yang kita lakukan di seribu bulan lainnya.

Namun, bagaimana kita bisa mengenali malam Lailatul Qadr di antara 10 malam terakhir Ramadhan yang lain? Ada beberapa ciri-ciri yang dapat membantu kita mengenali malam yang penuh berkah ini.

Pertama, Malam tersebut terasa tenang, tidak ada hujan ataupun hawa panas. Malam itu terasa sejuk dan tentram. Rasulullah SAW bersabda:“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”

Kedua, Pada pagi esok hari matahari terbit dengan cahaya yang lemah tak bersinar kuat seperti biasanya. Dalam hadits dikatakan “Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)

Ketiga, pada malam Lailatul Qadr, bintang-bintang di langit terlihat lebih bersinar dan cahaya bulan terlihat lebih terang. Ini merupakan tanda bahwa malam ini memiliki keistimewaan yang sangat besar dan mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT.

Keempat, pada malam Lailatul Qadr, umat muslim merasakan kelezatan dalam beribadah, lebih mudah untuk khusyuk dalam beribadah, termasuk dalam membaca Al-Quran. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh spiritual yang kuat pada malam ini.

Namun, dari sekian banyak riwayat yang menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar mempunyai ciri-ciri yang bisa diketahui dan dirasakan, tidak berarti bahwa setiap orang dapat mengetahui dan merasakannya. Tidak berarti juga kita menerka-nerka apakah malam ini malam itu, yang harus kita lakukan adalah beribadah sebanyak-banyaknya terlebih pada malam hari, manatau kita mendapatkan malam tersebut sehingga kita tidak menjadi golongan yang merugi.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram