Menyambut dan Maksimalkan Ibadah Ramadhan

Ramadhan kembali menjelang. Bagi orang awam, ini rutinitas tahunan yang selalu berulang. Ramadhan datang lalu pergi.

          Namun tidak begitu seharusnya bagi kaum Muslimin. Ramadhan bulan istimewa jika kita tahu cara memaknainya. Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.

          Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdoa selama enam bulan sebelum kedatangannya agar dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan.

          Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Ketika berpisah dengan Ramadhan, mereka berdoa selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.

          Lalu, Bagaimana menyambut bulan Ramadhan?

1.     Berdoa agar Allah memberikan umur panjang sehingga kita berjumpa dengan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir.

Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah saw apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Thabrani. Sebagian ulama menyebutkan bahwa hadits ini lemah tapi jika dilihat dari maknanya bagus).

2.     Pujilah Allah karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita.

Imam AnNawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan, khususnya di bulan Ramadhan.

          3. Bergembira dengan datangnya Ramadhan. Rasulullah saw selalu           memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

          4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Pastikan kita memaksimalkan ibadah penting di bulan Ramadhan.

 

          Di antara sekian banyak ibadah Ramadhan itu antara lain:

·       Pastikan shaum tidak pernah batal dengan menjaga adab-adabnya

·       Tarawih pastikan full setiap malam

·       Tilawah pastikan khatam minimal 30 juz, bahkan bisa dua atau tiga kali.

·       Sisihkan sebagian harta untuk bersedekah.

·       Bagi yang belum menunaikan zakat mal, keluarkan pada bulan Ramadhan ini.

·       Perbanyak ibadah sunnah untuk menambah, menambal dan menjaga ibadah wajib yang mungkin terabaikan.

 

          5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktivitas-aktivitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS Muhamad: 21).

 

          6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS al-Anbiyaa’ ayat 7).

 

          7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pembersihan jiwa. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah di bulan Ramadhan.

 

          8. Hindari hal yang bisa merusak atau mengurangi pahala ibadah puasa. Antara lain:

·       Begadang semalam suntuk dengan mengobrol hal yang tidak penting

·       Nonton TV waktu sahur yang sebagian besar berisi lawakan yang bisa melenakan waktu

·       Tidur setelah Subuh

·       Jalan-jalan Setelah Subuh berpasang-pasangan muda-mudi

·       Tidur sepanjang hari sehingga tidak sempat tilawah atau mendengarkan ceramah

·       Tarawih sambil kencan dan pacaran

·       Shalat tarawih hanya di awal-awal Ramadhan. Shafnya makin hari kian maju. Padahal, keutamaan Ramadhan itu ada di sepuluh hari terakhir yang mestinya diisi dengan I’tikaf.

·       Ramaikan Mall di Sepuluh Akhir dengan berbelanja

·       Ngabuburit dan buka puasa berlebihan

·       Buka puasa bareng tapi tidak shalat Magrib dan Isya

·       Sibuk dengan aktivitas duniawi yang berlebihan

·       Bermalas-malasan

·        Berpuasa tapi mengabaikan ibadah yang lainnya.

 

          9. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isilah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS an-Nur: 31).

 

          Bukalah lembaran baru dengan meneladani Nabi dan para shahabatnya, menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Jalinlah silaturahim dengan orang tua, istri-anak, dan karib kerabat. Jadilah orang yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang.