Menilik Hikmah Dibalik Penurunan Al-Quran

Assalamu’alaikum Social Investor!
Nuzulul Quran atau turunnya Al-Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa tersebut terjadi pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, ketika Allah SWT menurunkan wahyu pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.

Al – Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW di Gua Hiro, Mekkah, Arab Saudi. Al – Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Sebagian riwayat mengatakan Al – Quran diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama itu, Al Qur’an difirmankan Allah SWT kepada nabi Muhammad sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Al – Qur’an sendiri turun di dua tempat, yaitu di Mekah (yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah) dan Madinah (disebut ayat Madaniyah).

Sejarah Nuzulul Qur’an dimulai pada tahun 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad sedang bermeditasi di Gua Hira. Di situlah Malaikat Jibril menemui beliau dan memerintahkan untuk membaca. Nabi Muhammad merespon, “Saya tidak bisa membaca.” Malaikat Jibril kemudian memeluk beliau erat-erat hingga beliau merasa kesulitan bernapas. Baru kemudian Malaikat Jibril melepaskan pelukannya dan menyampaikan wahyu pertama Al-Qur’an, Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Pada awalnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan Al-Qur’an secara lisan dan dituliskan oleh para sahabatnya. Kemudian, pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al-Qur’an ditulis dan disusun dalam bentuk buku untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan umat Islam dalam mempelajarinya.

Al-Qur’an diturunkan sebagai sumber petunjuk dan pedoman bagi umat manusia. Di dalam Al-Qur’an terdapat berbagai ayat yang memberikan tuntunan dan nasihat bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Al-Qur’an mengajarkan kita tentang kesetaraan, keadilan, kebenaran, dan kasih sayang.

Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur:

  1. Hikmah pertama adalah memudahkan umat manusia dalam memahami dan mempraktikkan ajaran Islam. Dalam hal ini, penurunan wahyu secara bertahap membantu Nabi Muhammad dan para sahabatnya untuk memahami dan mempraktikkan ajaran Islam secara bertahap. Sebagai contoh, beberapa ayat di dalam Al-Quran memberikan tuntunan tentang ibadah shalat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain secara bertahap.
  2. Hikmah kedua adalah memberikan kesempatan kepada umat manusia untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami dan menerapkan ajaran Islam. Penurunan Al-Quran secara bertahap membuat umat manusia dapat mempelajari ajaran Islam secara mendalam dan menyeluruh, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami dan menerapkannya dengan baik.
  3. Hikmah ketiga adalah menguatkan keimanan dan ketakwaan umat manusia. Dengan menerima ajaran Islam secara bertahap, umat manusia diberikan kesempatan untuk menginternalisasi ajaran-ajaran tersebut, sehingga mereka dapat memperkuat iman dan ketakwaannya pada Allah SWT.

Dengan demikian, penurunan Al-Quran secara bertahap bukan hanya memberikan kemudahan dalam memahami dan mempraktikkan ajaran Islam, tetapi juga memperlihatkan kebijakan dan kearifan Allah SWT dalam memberikan petunjuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman manusia. Kita sebagai umat Islam harus senantiasa mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Quran dengan baik agar kita dapat menjadi umat yang taat dan bertaqwa pada Allah SWT.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram