Assalamu’alaikum Social Investor!
Idul Fitri atau Hari Raya Idul Fitri adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari raya ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Selain menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, Idul Fitri juga memiliki makna dan hikmah yang sangat penting dalam Islam.
Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Kata “Id” berasal dari aada-yauudu yang berarti kembali, sementara “Fitri” memiliki makna yang beragam, mulai dari buka puasa hingga kesucian dan keterbebasan dari dosa. Selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, umat Islam berpuasa sebagai wujud ketaqwaan dan pengorbanan mereka kepada Allah. Pada hari raya Idul Fitri, mereka berbuka puasa dan merayakan kemenangan mereka atas godaan dan hawa nafsu.
Namun, makna Idul Fitri tidak hanya sekedar berbuka puasa. Lebih dari itu Idul Fitri memiliki makna mencerminkan kembalinya manusia ke keadaan fitrah atau kesucian, di mana diri mereka dibebaskan dari dosa, kesalahan, dan kejelekan, kembali kepada sumber keberadaannya yang suci dan mengikuti ajaran Islam yang benar. Bagi umat Muslim yang telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dosa-dosanya akan diampuni sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci.”
Sedangkan hikmah dari Idul Fitri adalah untuk memupuk rasa kemanusiaan, persaudaraan, dan kebersamaan. Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya akan memiliki sikap yang mencerminkan keimanan tauhidnya, yaitu yakin bahwa hanya Allah yang maha Esa dan satu-satunya tempat memohon. Dalam kehidupan sehari-hari, ia akan senantiasa berbicara dan bertindak dengan jujur meskipun hal itu sulit dilakukan. Sikap taat kepada Allah juga akan terus dipertahankan, sehingga ia senantiasa patuh dan taat pada perintah-Nya.
Dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam harus mampu mengendalikan diri dan memperkuat iman. Ini akan membantu memahami pentingnya memperdalam rasa kemanusiaan dan membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia. Di hari raya Idul Fitri, kita diharapkan untuk saling memaafkan, mempererat tali silaturahmi, dan menunjukkan sikap toleransi dan persaudaraan. Dengan berubahnya sikap seseorang dari yang bermalas malasan hingga tidak mempunyai waktu untuk bermalas malasan menandakan bahwa ia telah menang dari masa lampaunya melalui bulan Ramadhan.