Ibu Heni Sang Inspirator Kebaikan

Tidak pernah ada batasan dalam berbuat baik. Siapapun, kapanpun, berapapun usianya, dan apapun statusnya bukan halangan bagi seseorang untuk mendedikasikan dirinya dalam kebaikan jika dalam hatinya sudah tersemat jiwa sosial yang tinggi. Seperti kisah Ibu Heni berikut.
 
Beliau adalah seorang ibu berusia 45 tahun dengan 5 anak. Di usianya yang tidak lagi muda, beliau membantu suaminya untuk mencari nafkah dengan menjadi ojek online. Di samping itu, beliau juga menjadi ketua dari komunitas MTPOB (Majelis Ta’lim Perempuan Ojek Online Bersatu). Komunitas ini terlahir dari inisiatif bu Heni sendiri berdasarkan apa yang beliau rasakan. Beliau bercerita bahwa selama beliau menjadi ojek online, banyak dari rekan atau teman-teman sesama ojol yang mengeluh terkait kondisi kehidupannya. Entah itu masalah keluarga, ekonomi, atau masalah lainnya. Dari banyaknya keluhan yang beliau terima inilah beliau akhirnya berinisiasi untuk mendirikan sebuah komunitas MTPOB dengan tujuan untuk saling membantu satu sama lain.
 
 
Selain itu, Ibu Heni juga menjadi pengelola Rumah Qur’an Khairunnisa. Dimana anak-anak dari Rumah Qur’an ini merupakan anak dari ibu-ibu ojol MTPOB yang notabene nya kurang mampu. Menariknya, komunitas MTPOB juga ikut membantu dalam mengelola Rumah Qur’an tersebut. Jadi, ketika listrik akan habis biasanya ibu Heni memberitahukan di grup ibu-ibu ojol, dan mereka membantu dengan transfer dari gopay mereka, ada yang dua ribu rupiah, lima ribu rupiah, seribu rupiah dan lain-lain sehingga terkumpul untuk bisa membeli pulsa listrik. Begitu pula dengan biaya lain yang dibutuhkan dalam menghidupi Rumah Qur’an tersebut.
 
 
Sampai akhirnya Ibu Heni serta komunitasnya bernaung dalam Rumah Kebaikan LAZ Al Bunyan. Dimana Rumah Kebaikan LAZ Al Bunyan ini merupakan program yang digagas dalam upaya mengentaskan mustahik dari kemiskinan melalui program penguatan Ketahanan Keluarga, Ketahanan Pangan dan Ketahanan Ekonomi.
 
 
Berkat kiprahnya inilah Ibu Heni menjadi salah satu tokoh inspirator wanita yang di undang oleh Metro TV di Hari Kartini yang tayang pada Jum’at 23 Maret lalu. Dalam wawancara yang dilakukan oleh tim Metro TV ibu Heni menjelaskan mengenai kehidupannya. Keseharian Ibu Heni yang menjadi ojol tentu membuatnya lelah. Di samping beliau harus mengurusi anak-anaknya beliau juga mengelola Rumah Qur’an, belum lagi ia harus memberi solusi bagi ibu-ibu ojol yang menghadapi masalah. Namun, lelahnya Ibu Heni tidak lantas menjadikannya berhenti untuk terus berbuat baik. Beliau menuturkan, dalam sehari handphone nya penuh oleh pesan dari ibu-ibu ojol bahkan hingga ribuan pesan. Isi dari pesan tersebut tidak jauh dari keluhan-keluhan. Dan ibu Heni selalu mencoba untuk memberikan solusi terbaik bagi mereka.
 
 
Dan sejak komunitas MTPOB bernaung di LAZ Al Bunyan ini, Ibu Heni dan komunitas merasa sangat terbantu sekali. Pasalnya bukan hanya kajian ketahanan keluarga yang didapatkan oleh MTPOB akan tetapi Al Bunyan juga memberi sembako kepada komunitas MTPOB setiap jum’at di akhir bulan. Meski tidak banyak yang diberikan, tetapi cukup membantu untuk memenuhi sedikit kebutuhan para ibu-ibu ojol.
 
Kembali kepada cerita Ibu Heni. Tentu menjalani peran ganda tidaklah mudah bahkan tidak semua dari kita bisa melakukannya. Akan tetapi, bagi Ibu Heni status tidaklah menjadi penghalang bagi dirinya untuk terus membantu sesama. Dan ini bisa menjadi motivasi bagi kita bahwa dalam memberi kebaikan tidak pernah terbatas oleh masa.